KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah “Permintaan dan Penawaran” ini sebatas pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Lasma Ria
Tampubolon, S.P., M. Si, selaku Dosen mata kuliah Ekonomi Mikro yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai permintaan dan penawaran. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………….. 1
DAFTAR ISI ………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………. 3
1.1
Latar
Belakang
1.2
Tujuan
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA……………………………. 4
2.1
Tinjauan
Teori Permintaan dan Penawaran
BAB III PEMBAHASAN
..………………………………….. 5
3.1 Study Kasus
3.2 Pembahasan
BAB IV PENUTUP
………………………………………….. 6
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB V DAFTAR PUSTAKA ……….…………………… 7
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman modren seperti sekarang ini kebanyakan orang
menganggap bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri
dengan hukum permintaan dan penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu
mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang
sangat sederhana. Akan tetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan
hukum penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam
pemahaman kita mengenai pasar. Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak
luput dari perdagangan. Perdangan yang paling sering terjadi adalah perdangan
di pasar. Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintaan dan
penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu
tertentu,sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia
dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga
selama periode waktu tertentu. Dari sini kita sudah melihat bahwa
Permintaan dan Penawaran memiliki hubungan yang erat satu sama lain untuk
mendukung perdagangan. Pertama kita perlu mengetahui apa faktor saja yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita dapat melihat bagaimana
permintaan dan penawaran membentun harga pasar.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Untuk mengetahui Definisi Permintaan dan Penawaran
2.Untuk
mengetahui Hukum permintaan dan penawaran
3.Untuk mengetahui factor–factor yang mempengaruhi tingkat permintaan
dan penawaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan
Teori Permintaan dan Penawaran
Permintaan
dan penawaran berkaitan dengan interaksi antara penjual dan pembeli. Interaksi ini akan
menentukan tingkat harga yang berlaku dan jumlah komoditas yang
diperjualbelikan. Interaksi tersebut dapat diterangkan melalui teori permintaan
dan teori penawaran.
a. Teori Permintaan
Teori permintaan menerangkan sifat
dari permintaan pembeli pada suatu komoditas, serta menerangkan hubungan antara
jumlah yang diminta, harga, dan pembentukan kurva permintaan. Suatu komoditas
dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen, dan konsumen bersedia
membelinya. Konsumen mau membeli komoditas yang mereka perlukan apabila harga
produk tersebut sesuai dengan keinginannya. Menurut Rahardja dan Manurung
(2008), beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan barang yaitu:
1). Harga barang itu sendiri
Sifat hubungan antara permintaan dan
harga dijelaskan dalam hukum permintaan.
Hipotesis hukum permintaan menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu
komoditas maka semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta,
sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditas semakin sedikit komoditas
tersebut diminta.
. Menurut Sugiarto (2007), hipotesis
tersebut didasarkan atas asumsi:
a) Bila harga suatu komoditas turun,
maka pembelian terhadap komoditas lain yang terkait akan menurun dan menambah
pembelian terhadap komoditas yang mengalami penurunan harga tersebut. Penurunan
harga suatu komoditas menyebabkan pendapatan riil para
pembeli meningkat, sehingga mendorong untuk meningkatkan pembelian.
b) Bila harga suatu komoditas naik,
maka pembeli akan mencari komoditas lain yang dapat digunakan sebagai pengganti
atas komoditas yang mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga menyebabkan
pendapatan riil pembeli berkurang, sehingga mendorong pembeli mengurangi
pembeliannya.
2). Harga barang lain yang terkait.
Keterkaitan dua macam barang dapat
bersifat substitusi ataupun komplemen. Menurut Djojodipuro (1991) barang
substitusi adalah barang yang memenuhi kebutuhan yang sama. Biasanya barang
substitusi tidak mutlak dapat menggantikan satu sama lain, sehingga konsumen
dapat memilih mana yang lebih cocok untuk memenuhi kebutuhannya. Pada barang
substitusi, bila harga barang yang satu naik, dengan mengabaikan pengaruh
pendapatan maka barang yang lain akan naik pula harganya. Hal ini disebabkan
kenaikan harga barang yang pertama mengakibatkan pemindahan permintaan ke
barang lain dan menaikkan harganya. Oleh karena itu untuk barang substistusi,
gerak harganya adalah searah.
3). Tingkat pendapatan perkapita.
Tingkat pendapatan perkapita dapat
mencerminkan daya beli.
4). Selera atau kebiasaan.
5). Jumlah penduduk.
6). Perkiraan harga dimasa
mendatang.
7). Distribusi pendapatan
8). Usaha
Djojodipuro (1991) menyebutkan bahwa kurva permintaan
(Gambar 2a) menggambarkan hubungan antara jumlah barang yang diminta sebagai fungsi harga dan menganggap variabel lainnya tetap (ceteris paribus). Pengaruh perubahan harga yang diminta yaitu barang x terhadap jumlahnya digambarkan sebagai pergerakan sepanjang kurva permintaan atau biasa disebut hukum permintaan. Pada Gambar 2b perubahan variabel lain seperti harga barang lain, pendapatan dan selera digambarkan sebagai pergeseran kurva permintaan. Kurva bergeser ke kanan jika perubahannya positif, dan bergeser ke kiri kalau perubahannya negatif. Misal pergeseran kurva karena peningkatan pendapatan. Pada harga yang sama konsumen mau membeli jumlah yang besar (0Qx–0Q’x) atau jumlah barang yang sama, misal 0Qx, konsumen berani membayar harga yang lebih tinggi (0P – 0P’x).
Gambar 2.a Gambar 2.b
b.Teori Penawaran
Teori
penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan komoditas yang akan
dijualnya (Sugiarto 2007). Pernyataan yang menjelaskan sifat hubungan antara
harga suatu komoditas dan jumlah komoditas tersebut yang ditawarkan oleh
produsen dikenal dengan hukum penawaran. Pada umumnya semakin tinggi harga
suatu komoditas, semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang akan ditawarkan
oleh penjual. Sebaliknya makin rendah harga suatu komoditas makin sedikit
jumlah yang ditawarkan oleh penjual. Menurut Rahardja dan Manurung (2008),
beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran barang yaitu:
1). Harga barang itu sendiri.
Sifat
hubungan antara harga suatu komoditas dan jumlah penawaran komoditas tersebut
dikenal dengan hukum penawaran. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu
komoditas semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang akan ditawarkan oleh
penjual.
2).
Harga barang lain yang terkait.
3).
Harga faktor produksi.
4). Biaya produksi.
5). Teknologi produksi.
6). Jumlah penjual.
7). Tujuan perusahaan.
8).Kebijakan pemerintah.
Menurut
Djojodipuro (1991) kurva penawaran (Gambar 3a) menunjukkan berbagai jumlah
barang yang seorang penjual bersedia menawarkan dengan berbagai harga,
ceteris paribus. Dalam keadaan ini, maka kurva tersebut menaik dari kiri bawah
ke kanan atas. Kurva ini merupakan pembatas, dimana semua yang diatasnya
mungkin terjadi dan yang dibawahnya tidak. Pada setiap tingkat harga, penjual
bersedia menjual barang, tetapi mereka tidak dapat dirangsang untuk menjual
lebih. Dari segi jumlah, maka kurva penawaran menunjukkan harga minimum yang
mendorong penjual untuk menjual berbagai jumlah. Penjual mau menerima harga
yang lebih tinggi untuk jumlah tertentu, tetapi tidak lebih rendah.Pada Gambar
3b perubahan variabel lain seperti harga barang lain, biaya produksidan
teknologi produksi digambarkan sebagai pergeseran kurva. Kurva bergeser ke
kanan jika perubahannya positif, dan bergeser ke kiri kalau perubahannya
negatif. Misal pergeseran kurva karena peningkatan teknologi.
Gambar
3.a Gambar
3.b
Menurut Sugiarto (2007) analisis
permintaan dan penawaran merupakan alat yang penting untuk:
a. Memahami respon harga dan kuantitas
suatu komoditas terhadap perubahan variable variabel ekonomi seperti teknologi,
selera konsumen, harga komoditas lain, dan harga faktor produksi.
b. Menganalisis interaksi yang
kompetitif antara penjual dan pembeli dalam menghasilkan harga dan kuantitas
suatu komoditas.
c. Menunjukkan kebebasan yang diberikan
pasar kepada konsumen dan produsen.
d. d.Menganalisis efek berbagai
intervensi kebijakan pemerintah dipasar, seperti pengendalian harga, kuota,
pajak, subsidi, dan lain-lain.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Study Kasus
·
Hukum
Permintaan dan Penawaran
·
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
·
Harga
Pasar
3.2 Pembahasan
A. Hukum
Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu
barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah
harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya kenaikan
permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupun kuantitas
ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium
maupun kuantitas ekuilibrium.
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang,
makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya
makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium dan
menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran menyebabkan
kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas ekulibrium
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang
menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang
tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan
data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai
tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk table.
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan
titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva
penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika
harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan menjual dalam jumlah yang
lebih banyak. Di bawah ini gambar kurva permintaan dan penawaran dengan data
yang ada.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Permintaan dan Penawaran
A. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Permintaan
1. Perilaku Konsumen atau Selera Konsumen.
Saat ini handphone blackberry sedang
trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry
sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan Harga Barang Sejenis
Pengganti dan Pelengkap.
Jika roti tawar tidak ada atau
harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan atau Penghasilan Konsumen.
Orang yang punya gaji dan tunjangan
besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika
pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang
dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan Harga di Masa Depan.
Barang yang harganya diperkirakan
akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah
misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya atau Intensitas Kebutuhan
Konsumen
Ketika flu burung dan flu babi
sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa
(ramadhan) permintaan cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan
sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
B. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Penawaran
1. Biaya produksi dan teknologi yang
digunakan.
Jika biaya pembuatan/produksi suatu
produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan
harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis
dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan
pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan.
Perusahaan yang bertujuan mencari
keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan
marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan
ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang
rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak.
Pajak yang naik akan menyebabkan
harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk
akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan
harga barang pengganti/pelengkap.
Jika ada produk pesaing sejenis di
pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk
yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun
dikurangi.
5. Prediksi /
perkiraan harga di masa depan.
Ketika harga jual akan naik di masa
mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output
produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik
akibat berbagai faktor.
Harga Pasar
A. Pengertian Harga
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar.
Untuk menyatakan harga sesuatu barang digunakan satuan uang. Dengan
demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan
dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah
yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang
menyebabkan adanya penawaran adalah faktor kelangkaan atau kejarangan. Sehingga
barang itu memiliki harga karena barang itu di satu pihak berguna dan di pihak
lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan istilahnya,
disebut hanya keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan
antara jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan
(dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi karena adanya interaksi antara pembeli
dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan mengadakan penawaran di pasar.
B. Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga
ekuilibriumadalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan
dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar
merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di
mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan
lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan
harga.
Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat
menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan
penawaran. Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan
kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan
memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau
simultan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hukum permintaan dalam
ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah
barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak
jumlah barang yang diminta. Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku
pada saat bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul fitri. Meskipun
harga-harga melangit, masyarakat tetap bersemangat untuk mencukupi kebutuhannya,
terutama kebutuhan pangan.
4.2
Saran
Berdasarkan
kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para penjual tidak
memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat langka sehingga
membuat masyarakat merasa terbebani dengan kenaikan harga mendadak seperti
contohnya daging sapi,cabai dan kebutuhan lainnya. Pemerintah juga sebaiknya
lebih memperhatikan adanya kecurangan dalam pendistribusian barang-barang
sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang dapat mengakibatkan kenaikan
harga.
DAFTAR PUSTAKA
ijin comot sebagai referensi terbaru Makalah Teori Permintaan, Penawaran Dan Keseimbangan Pasar di jurnalmakalah.com
BalasHapusizin untuk digunakan sebagai pembantu tugas kuliah saya
BalasHapus